Transfer Information for Ancol Station in Jakarta
It is not possible to transfer to another commuter line while at Stasiun Ancol.
Technically, you have two different transfer stations nearby if you are at Ancol – Kampung Bandan and Jakarta Kota.
The closest transfer station is Kampung Bandan.
Once you arrive at Kampung Bandan you can transfer from the Pink Line to the Yellow Line, or vice versa. The Yellow Line connects Jatinegara Station with locations to the south of Jakarta such as Bogor, Nambo and Depok.
The second transfer option is Jakarta Kota Station.
This is even more convenient than Kampung Bandan because it has three lines intersecting there – the Red, Pink and Blue. The Red heads directly south and will allow you to reach Bogor, whereas the Blue travels to Bekasi and Cikarang.
To summarize, if you are at Ancol, go to Kampung Bandan if you want to access the Yellow Line. Alternatively, go to Jakarta Kota to transfer to either the Blue or Red Line.
Aktivitas Seru di Gerbang Barat Ancol
Closest Hotels to Ancol Commuter Station in Jakarta
***Organized according to Star Rating
***Mobile users swipe right
Laporkan bahwa restoran sudah tutup atau info tidak akurat
AUD $146,950 rentPricePeriod.undefined
IDR Rp1,500,000,000 rentPricePeriod.undefined
Tanpa minimum Rp 100,000,000Rp 300,000,000Rp 500,000,000Rp 700,000,000Rp 1,000,000,000Rp 2,000,000,000Rp 3,000,000,000Rp 4,000,000,000Rp 5,000,000,000Rp 10,000,000,000Rp 30,000,000,000Rp 50,000,000,000Rp 100,000,000,000
Tanpa maksimum Rp 100,000,000Rp 300,000,000Rp 500,000,000Rp 700,000,000Rp 1,000,000,000Rp 2,000,000,000Rp 3,000,000,000Rp 4,000,000,000Rp 5,000,000,000Rp 10,000,000,000Rp 30,000,000,000Rp 50,000,000,000Rp 100,000,000,000
Pintu Masuk ke Berbagai Destinasi Wisata
Gerbang Barat Ancol merupakan pintu masuk utama ke berbagai destinasi wisata populer di kawasan Ancol, seperti Dufan Ancol, Sea World Ancol, dan Atlantis Ancol. Hal ini menjadikan Gerbang Barat Ancol sebagai titik awal yang sempurna untuk memulai petualangan Anda di Ancol.
Cara Menuju Gerbang Barat Ancol
Gerbang Barat Ancol dapat diakses dengan berbagai jenis transportasi. Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi, Ancol menyediakan area parkir yang luas. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan transportasi umum seperti TransJakarta atau KRL Commuter Line dengan tujuan Stasiun Ancol. Dari stasiun, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan taksi atau ojek online.
Gerbang Barat Ancol adalah pintu masuk yang sempurna untuk menjelajahi berbagai atraksi menarik di Ancol Taman Impian. Dengan berbagai fasilitas lengkap dan akses mudah, Gerbang Barat Ancol menjadi pilihan favorit bagi banyak pengunjung. Dari Dufan yang seru hingga Sea World yang edukatif, setiap sudut Ancol menawarkan pengalaman yang tak terlupakan. Jadi, siapkan diri Anda dan nikmati liburan seru di Gerbang Barat Ancol!
Dufan atau Dunia Fantasi merupakan tempat hiburan terbesar di Jakarta yang menarik. Dunia Fantasi yang biasa disingkat Dufan yang terletak di kawasan Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, menjadi tempat tujuan rekreasi bagi warga Jakarta maupun luar kota Jakarta, baik untuk keluarga atau kaum muda. Walaupun tempat ini sudah tidak asing bagi warga Jakarta, tetapi ada banyak hal yang membuat pengunjung tidak bosan untuk mengunjunginya lagi. Hal ini tidak mengherankan, karena tempat wisata yang berlogo primata bekantan ini memiliki keunggulan untuk menarik pengunjung.
Jakarta boleh berbangga karena memiliki Dufan yang memiliki beraneka ragam permainan yang mirip dengan yang ada di negeri lain. Di kota yang tidak terlalu banyak memiliki tempat wisata, Dufan seolah telah menjawab kebutuhan untuk berekreasi bagi warganya. Seperti umumnya masyarakat perkotaan yang sibuk, para keluarga umumnya memilih Dufan Ancol untuk berlibur karena letaknya yang dekat yaitu di dalam kawasan Ancol Taman Impian sehingga tidak perlu keluar kota. Biaya untuk berekreasi disni tidak terlalu besar bila dibandingkan wahana yang dapat dicoba. Selain itu, kawasan Ancol yang merupakan kawasan pantai yang ada di kota Jakarta dapat menjadi sarana mengenalkan alam untuk anak-anak.
Baca juga:Ocean Dream Ancol (Gelanggang Samudra)
Lihat video terbaru kami di YouTube
Permainan Pemacu Adrenalin
Ada banyak aneka permainan menarik dengan teknologi tinggi dan telah dijamin keamanannya yang dapat Anda coba. Anda dapat mencoba memacu adrenalin dengan mencoba permainan yang ada di Dufan.
Misalnya Tornado, dimana saat Anda berada di ketinggian tertentu, tubuh Anda akan diputar selama berkali-kali dengan kecepatan tinggi. Atau Kora-Kora, dengan menyerupai perahu besar, Anda akan diayun sampai posisi hampir 90 derajat sehingga tubuh hampir tegak lurus dengan tanah. Halilintar juga akan memacu adrenalin Anda, dengan menaiki kereta 6 gerbong, kereta ini akan berjalan dengan kecepatan yang sangat tinggi, lalu menikung dengan cepat dan puncaknya akan berputar dengan posisi menghadap ke tanah. Power Surge atau Kicir-Kicir wajib dicoba, permainan yang akan mengangkat kursi Anda, memutar-mutar dan akan membolak-balik tubuh Anda.
Untuk menikmati tontonan simulator, ada teater simulator Turbo Tour dengan kursi yang dapat bergerak-gerak sehingga membuat Anda seolah-olah ikut merasakan apa yang ada di film. Agar tidak bosan, pihak pengelola secara periodik mengganti film yang akan ditonton. Tontonan ini meski singkat namun cukup menegangkan dan membuat petualangan Anda di Dufan semakin menarik. Ada juga Hysteria yang membuat kita dibawa ke posisi yang sangat tinggi, lalu dijatuhkan dengan cepat ke bawah. Ini tentu akan membuat jantung kaget.
Baca juga:Pantjoran PIK, Wisata Kuliner Ala Pecinan di Pantai Indah Kapuk
Bila Anda siap basah, cobalah Arung Jeram. Dengan 8 orang dalam 1 perahu yang berbentuk lingkaran, Anda akan merasakan berarung jeram di sungai dengan aliran yang deras dan dikelilingi batu-batuan. Perahu akan berputar dan aliran air yang deras tidak segan-segan menghantam tubuh Anda dan membuat basah.
Bila ingin merasakan terjun dari air terjun, Anda dapat mencoba Niagara. Di wahana ini, perahu yang Anda naiki, yang berupa bongkah kayu, akan berjalan menuju gua masyarakat Indian, kemudian perahu akan naik setinggi 30 meter dan byur...! Perahu akan terjun dan dengan kecepatan tinggi dan bersiaplah untuk terkena cipratan air yang membasahi tubuh Anda.
Permainan Keluarga dan Pendidikan
Bagi Anda yang membawa anak-anak dan ingin mencoba permainan yang santai, Istana Boneka menjadi wahana favorit dan sarana pendidikan untuk mereka. Ada ratusan boneka animatronik (robot) dari berbagai suku di Indonesia maupun di dunia dengan pakaian dan ciri khas masing-masing suku dan diiringi dengan lagu dari bahasa masing-masing etnik. Semua dapat dinikmati dengan menaiki perahu dan berada di dalam ruangan yang sejuk sembari mendengar lagu khas Istana Boneka dalam berbagai bahasa dan iringan lagu.
Bila ingin mencoba terbang, coba saja Gajah Bledug dan Burung Tempur yang dapat naik hingga ketinggian 15 meter sambil berputar-putar. Wahana lainnya adalah Turangga-rangga. Permainan ini merupakan komidi putar yang indah. Dengan menunggangi kuda yang naik turun, anak Anda pasti menyukainya.
Selanjutnya, wahana kincir raksasa Bianglala, dengan ketinggian 33 meter Anda dapat melihat seluruh wahana dan bangunan yang ada di sekitar Dunia Fantasi dan juga melihat sebagian Laut Jawa. Jika Anda menaiki wahana ini pada siang hari, Anda dapat melihat sampai kepulauan seribu di Laut Jawa. Sedangkan jika pada malam hari, Anda dapat menikmati keindahan kota Jakarta pada malam hari.
Selain wahana-wahana dengan teknologi tinggi, ada juga bangunan-bangunan unik. Seperti Lorong Sesat, bangunan dengan dinding kaca akan menyulitkan Anda untuk mencari jalan keluar. Anda juga dapat masuk ke rumah miring Rango-rango. Bangunan bergaya Amerika ini dibuat dengan lantai yang miring akan membuat Anda merasakan sensasi yang berbeda. Ada juga arena tembak, memasukkan bola basket ke ring atau permainan ketangkasan lainnya. Sepeda air atau berjalan di dalam bola yang berada di atas air juga dapat dicoba.
Salah satu yang terbaru di Dufan adalah kawasan Dunia Kartun. Di tempat ini ada berbagai mainan seru baik untuk anak dan dewasa. Berikut ini beberapa wahana seru di Dunia Kartun Dufan:
Dengan luas sekitar 9,5 hektar, Dufan telah menjadi hiburan yang disukai untuk seluruh keluarga dan tidak membosankan untuk dikunjungi. Tetapi, Anda juga harus siap untuk antri bila pengunjung sedang ramai, khususnya bila liburan sekolah atau hari libur lainnya.
Ancol adalah salah satu kelurahan yang berada di kecamatan Pademangan, kota Jakarta Utara, provinsi DKI Jakarta, Indonesia, dengan luas wilayah 377 km2. Kelurahan ini berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, pantai Laut Jawa di sebelah timur, Pelabuhan Sunda Kelapa di sebelah barat, dan Sungai Tiram di sebelah selatan.
Nama Ancol merujuk pada sebuah kali yang terletak sekitar 3 km di timur Pelabuhan Sunda Kelapa dan daerah yang mengelilinginya. Mulut Kali Ancol terletak pada daerah yang kini menjadi Putri Duyung Cottage. Daerah yang mengelilingi kali Ancol dulunya adalah dataran rendah pantai yang berisi air payau, hutan mangrove dan rawa-rawa.
Ada juga yang menyebutkan bahwasanya nama Ancol merupakan bunyi dari suatu benda kecil jatuh ke air yang menimbulkan suara dan gemercik kecil bersuara Anclom dan lambat laun menjadi Ancol.
Sebutan Ancol pertama kali muncul dalam naskah Carita Parahyangan (Koropak 406), sebuah lembaran lontar berbahasa Sunda Kuno yang ditulis pada abad ke-16. Lembaran ini bercerita tentang upaya Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon, dan Kesultanan Demak menyerang Sunda Kelapa. Daerah Ancol disebut sebagai salah satu daerah strategis untuk menyerang Sunda Kelapa:
…Disilihan inya ku prebu Surawisésa, inya nu surup ka padarén, kasuran, kadiran, kuwanén. Prangrang lima welas kali hanteu éléh, ngalakukeun bala sariwu. Prangrang ka Kalapa deung Aria burah. Prangrang ka Tanjung. Prangrang ka Ancol kiyi….
Ketika Imperium Portugis tiba pada akhir abad ke-16, Kerajaan Sunda Pakuan Pajajaran yang beragama Hindu menerima kedatangan mereka dan berharap bahwa orang Portugis akan melindungi mereka dari serangan Kesultanan Banten, Demak, dan Cirebon, yang beragama Islam. Persekutuan dengan orang Portugis tersebut terjadi, tetapi ketiga kesultanan tersebut yang berada di bawah kepemimpinan Fatahillah berhasil mengalahkan kerajaan Pakuan Pajajaran dan Imperium Portugis dengan cara menyerang pelabuhan ini dari daerah timur pantai Ancol. Sunda Kalapa kemudian diganti namanya menjadi Jayakarta.
Kemudian di akhir abad ke-17, pemimpin Jayakarta dikalahkan oleh Belanda. Kota ini kemudian sama sekali dihilangkan dan sebuah kota berbenteng baru, Batavia, didirikan di pesisir timur Kali Ciliwung. Untuk mengendalikan perairan Batavia, sejumlah kanal didirikan yang menghubungkan kanal Batavia dengan kali-kali di dekatnya, yaitu Muara Angke dan Kali Ancol. Kanal yang menghubungkan Batavia dengan Ancol dinamakan Antjolschevaart (bahasa Indonesia: Kanal Ancol) dan sudah ada pada tahun 1650.[2] Beberapa benteng dan pertahanan lainnya kemudian didirikan untuk melindungi kanal-kanal tersebut, misalnya sconce (semacam tanggul tinggi) yang disebut Zouteland (bahasa Indonesia: "air payau") oleh orang Belanda. Sconce ini melindungi titik pertemuan Kanal Ancol dengan Kali Ancol.[3] Pada abad ke-18, sconce ini dikembangkan menjadi sebuah benteng yang dinamai Fort Ancol. Pada akhir abad ke-18, terdapat dua benteng yang melindungi muara Kali Ancol: Slingerland di bagian timur dan Zeelucht di bagian barat.[4]
Pada abad yang sama, di daerah ini pula, Gubernur-Jendral Jeremias van Riemsdijk (menjabat 1775) sempat membangun resor pantai liburan berbentuk vila pantai. Ia juga mereklamasi daerah sekitar vila pantainya dari rawa-rawa menjadi tanah produktif dan membangun areal pertanian. Gubernur-Jendral Adriaan Valckenier kemudian mengikuti juga membangun resor di sini.[5] Resor-resor tersebut, yang terletak di pinggir timur Kali Ancol, dinamakan Slingerland atau Sanggerlang (kini menjadi daerah pemukiman di Ancol). Slingerland pernah menjadi daerah yang populer untuk liburan kaum elit Belanda. Sebuah kuil Tionghoa, Vihara Bahtera Bakti, yang dibangun pada tahun 1650, adalah salah satu bangunan yang pertama kali dibangun di Ancol.
Pada masa pemerintahan Gubernur-Jendral Herman Willem Daendels (1808–1811), daerah Batavia Lama (bahasa Belanda: Oud Batavia) kemudian ditinggalkan secara bertahap dan dipindahkan ke Weltevreden (kini Lapangan Banteng). Semua bangunan di Batavia Lama, termasuk Kastel Batavia dan resor-resor Gubernur-Jendral sebelumnya, dihancurkan dan ditinggalkan. Setelah itu, daerah Ancol menjadi terpuruk dan ditinggalkan.[6]
Pembangunan pelabuhan baru di Tanjung Priok pada akhir abad ke-19 menyebabkan Kanal Ancol yang pada waktu itu berumur 200 tahun diperpanjang hingga menjangkau Tanjung Priok. Jalur kereta api juga didirikan sepanjang Kanal Ancol yang menghubungkan Stasiun N.I.S Batavia dengan Stasiun Tanjung Priok.[7] Meskipun ada infrastruktur baru seperti itu, daerah Ancol tetap kosong dan tidak dihuni.
Pada masa penjajahan Jepang, daerah rawa Ancol digunakan sebagai tempat eksekusi dan pekuburan orang-orang yang menolak tentara Jepang, terutama orang Belanda. Korban-korban ini kemudian dikubur ulang di pekuburan baru di pantai Ancol, Kuburan Ancol (Ereveld Ancol), yang dibuka pada 14 September, 1946. Kuburan tersebut mengandung lebih dari 2.000 korban eksekusi pada masa pendudukan Jepang. Banyak dari mereka yang tidak diketahui identitasnya. Akibat dekat dengan pantai, kuburan ini terancam tenggelam.[8]
Selain pekuburan, daerah Ancol tetap tidak dihuni selama pascaperang hingga tahun 1960an. Daerah ini sempat menjadi hutan monyet dengan genus Macacus. Orang-orang menyebutnya "monyet Ancol" dan mereka menghuni daerah yang kini berada di rel kereta ujung Jalan Gunung Sahari, seberang gerbang Taman Impian Jaya Ancol. Monyet Ancol ini menjadi awal mula celaan orang Jakarta kepada orang-orang yang tidak mereka sukai atau berperilaku aneh: "Dasar lu monyet Ancol!"
Selain monyet, fauna yang bisa ditemukan di daerah ini adalah buaya. Daerah Ancol, ketika tidak berpenghuni, juga penuh dengan pohon palem, mangrove, dan kelapa, dan merupakan tempat memancing yang lumayan populer.[9]
Pada tahun 1960, Ancol masih tidak berkembang, masih berbentuk rawa dan empang yang penuh dengan nyamuk. Presiden Sukarno, yang terkenal banyak melakukan proyek mercusuar di seluruh Jakarta, mencetuskan ide mereklamasi rawa Ancol dan menjadikannya pusat rekreasi dan hiburan terbesar Jakarta. Ide ini kemudian dimulai pada 1965 melawan konsep lain yang mengembangkan Ancol menjadi daerah industri.
Perkembangan tersebut dimulai pada masa Gubernur Ali Sadikin (1966). Kompleks ini kemudian disebut Taman Impian Jaya Ancol. Fasilitas pertamanya adalah pantai Ancol Bina Ria, yang pada tahun 1970an terkenal memiliki bioskop mobil. Dunia Fantasi dibangun pada tahun 1984. Kini, area rekreasi 554 hektar itu dikenal sebagai Ancol Jakarta Bay City, berisi hotel, bungalow, pantai, taman rekreasi, pasar tradisional, akuarium samudra, lapangan golf dan sebuah marina.
Pada tahun 2020, penduduk kelurahan ini berjumlah 29.978 jiwa; terpecah menjadi laki-laki sebanyak 15.517 jiwa dan perempuan sebanyak 14.461 jiwa, dengan kepadatan penduduk 7.952 jiwa/km2.[11]
Berdasarkan data Sensus penduduk 2010, warga Jakarta Utara didominasi oleh warga dari suku Jawa, Betawi, Batak, Tionghoa dan Sunda, serta sebagian merupakan suku Minangkabau, Melayu, Bugis, dan suku lainnya.[12] Dalam hal agama masyarakat tersebut, Islam sebanyak 81,24%, kemudian Kristen 11,90% (Protestan 7,55% dan Katolik 4,35%), Buddha 6,68% dan Hindu 0,18%.[11]
6°7′44.84″S 106°50′0.06″E / 6.1291222°S 106.8333500°E / -6.1291222; 106.8333500
Wikimedia Commons memiliki media mengenai
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Ancol Station, also called Stasiun Ancol in Bahasa Indonesia, is a commuter station which is located about 7.2 km north of the Monas and its surrounding museums.
GPS Address: -6.128015, 106.845049
Station Address: Jl. R. E. Martadinata, Ancol, Pademangan, Kota Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14430, Indonesia
Commuter Line(s): Pink Line
Closest Stations to Ancol
The closest stations to Ancol are Kampung Bandan and Tanjung Priok.
Tanjung Priok is about 4.6 km to the east of Ancol Station.
Kampung Bandan, on the other hand is about 2 km west of Ancol Station.
According to these distances, you can expect it to take you about double as long to reach Tanjung Priok if you are beginning your journey at Ancol.
Tanjung Priok is the terminal station on the Pink Line.
Destinasi Wisata di Sekitar Gerbang Barat Ancol
Dufan adalah taman hiburan terbesar di Indonesia yang menawarkan berbagai wahana seru dan atraksi menarik. Dari roller coaster yang mendebarkan hingga wahana air yang menyegarkan, Dufan memiliki sesuatu untuk semua orang. Jangan lewatkan untuk mengunjungi Dufan saat berada di Gerbang Barat Ancol.
Sea World Ancol adalah destinasi wisata yang sempurna untuk penggemar kehidupan laut. Di sini, Anda dapat menjelajahi dunia bawah laut yang menakjubkan dan menyaksikan berbagai jenis hewan laut yang indah. Selain itu, Anda dapat melihat ikan-ikan eksotis, hiu, dan banyak spesies lainnya dalam akuarium yang besar.
Destinasi wisata satu ini menawarkan sensasi liburan seru dan menyenangkan dengan muatan edukasi di dalamnya. Dengan nuansa konservasi, pengunjung juga akan diajak menikmati beragam aksi satwa yang menghibur.
Adapun beberapa wahana yang tersedia antara lain adalah Mola-Mola, Istana Pinguin, Karausel, Cinema 5D, Ubur-Ubur, Laga Logon, serta Kids Playground.
Atlantis Ancol adalah surga bagi pecinta air. Taman ini adalah taman air terbesar di Indonesia dan menawarkan berbagai wahana air yang menghibur. Mulai dari seluncuran air yang menegangkan hingga kolam renang ombak buatan yang besar, Atlantis Ancol memastikan bahwa Anda akan memiliki waktu yang tak terlupakan bersama keluarga dan teman.
Jakarta Bird Land adalah taman burung yang menampilkan berbagai jenis burung eksotis dari seluruh dunia. Pengunjung bisa berinteraksi dengan burung-burung tersebut dan menikmati keindahan alam yang asri.
Ecopark Ancol adalah taman hijau yang luas dengan berbagai fasilitas rekreasi dan edukasi. Taman ini cocok untuk piknik, bersepeda, dan menikmati udara segar. Ecopark juga menawarkan berbagai program edukasi lingkungan yang menarik bagi anak-anak.
Faunaland Ancol adalah taman satwa yang menampilkan berbagai jenis satwa dari berbagai belahan dunia. Dari harimau putih hingga burung eksotis, Faunaland Ancol menawarkan pengalaman unik berinteraksi dengan satwa-satwa tersebut.