No Tags, Be the first to tag this record!

Situs pdiperjuangan-jatim.com merupakan laman web resmi Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDI Perjuangan) wilayah Jawa Timur (Jatim). Situs yang dikendalikan Tim E-Media DPD PDIP Jatim ini, merupakan induk dari media sosial resmi DPD Jatim, di antaranya Facebook, Twitter, Instagram dan Youtube.

Jl. Raya Kendangsari Industri No.57, Kendangsari, Kec Tenggilis Mejoyo, Kota Surabaya, Jawa Timur 60292 (031) 8474211 Email: - [email protected] (umum) - [email protected] (redaksi)

- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI periode 2009-2014 akan dilantik Selasa, 25 Agustus. Dari semua caleg terpilih, tidak ada seorang pun yang batal dilantik.

"(Pelantikan) besok pukul 15.00 WIB di Gedung DPRD," kata anggota KPU Provinsi DKI Dahlia Umar saat dihubungi lewat telepon, Senin (24/8/2009).

Menurut Dahlia, ada 94 anggota dewan yang akan dilantik besok. Sejauh ini dari semua caleg terpilih di DPRD Provinsi DKI tidak ada yang bermasalah dan batal dilantik. "Nggak ada. Semua baik-baik saja," kata Dahlia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelantikan anggota DPRD diseluruh Indonesia memang tidak berbarengan meski pemilunya serentak. Sedangkan untuk anggota DPR RI pelantikan akan dilangsungkan 1 Oktober.

Oleh MC PROV JAWA TIMUR, Selasa, 3 September 2019 | 07:38 WIB - Redaktur: Yudi Rahmat - 1K

Surabaya, InfoPublik – Pasca dilantiknya 120 Anggota DPRD Jatim 2019 – 2024 pada sabtu (31/8) lalu. Ternyata terdapat sosok anak muda dari Partai Golkar yang berangkat dari daerah pemilihan (Dapil) Tuban-Bojonegoro. Politisi termuda di DPRD Jatim itu bernama Aditya Halindra Faridzky, SE putra pasangan H Moh Hasan dan Hj Heany Relawati mantan Bupati Tuban dua periode. "Saya berusia 27 tahun, kelahiran tahun 1992. Pernah mengenyam pendidikan di UGM dan tercatat sebagai alumnus Fakultas Ekonomi Unair Surabaya," kata Lindra sapaan akrab Aditya Halindra Faridzky ditemui di DPRD Jatim, Senin (2/9). Diakui Lindra, pada awalnya dia kuliah di UGM selama dua semester. Namun di tengah masa kuliah tersebut, ayahnya meninggal dunia sehingga terpaksa harus menghandle dan meneruskan bisnis warisan keluarga."Makanya saya kemudian pindah (transfer) ke Unair dengan pertimbangan jarak tak terlalu jauh dari rumah. Alhamdulillah, saya tak perlu mengulang dari bawah dan bisa diwisuda di fakultas ekonomi Unair Surabaya," kenangnya.Kendati tak ada paksaan untuk masuk ke dunia politik, namun Lindra mewarisi darah politisi dari kedua orang tuanya, sehingga sejak masih kuliah dia aktif di organisasi AMPI sayap Partai Golkar hingga dipercaya menjadi ketua AMPI Kab Tuban dan Ketua DPD Partai Golkar Kab Tuban. "Kemarin saya ikut mencalonkan anggota DPRD Jatim dari Dapil Tuban dan Bojonegoro pada Pileg 2019. Alhamdulillah masyarakat memberikan dukungan dan mendapatkan amanat untuk mewakili mereka menjadi anggota DPRD Jatim," jelas pria lajang ini.Ia percaya penuh kepada partai dan Fraksi Partai Golkar sehingga akan di tempatkan di alat kelengkapan DPRD Jatim manapun, Lindra mengaku siap. "Saya masih junior tentu harus banyak belajar dan bimbingan dari para senior," katanya.Disinggung soal apa yang akan diperjuangkan bagi masyarakat di Dapil 13 Jatim. Dengan lugas Lindra mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin meningkatkan pelayanan publik yang ada di Kab Tuban dan Kab Bojonegoro. "Pastinya saya akan selalu menjaga aspirasi masyarakat. Kalau memang bisa kita selesaikan di parlemen, ya kita perjuangkan. Misalnya melalui pembuatan kebijakan berupa Perda atau membantu pembiayaan melalui APBD Jatim," bebernya.Ia juga optimis dunia politik tak akan kekurangan kader. Sebab di era millenial ini banyak anak muda yang tertarik di dunia politik. Bahkan sudah banyak anak-anak muda yang berhasil berkiprah di panggung politik baik menjadi kepala daerah maupun menjadi anggota legislatif. "Jadi Indonesia tak akan kekurangan stok calon-calon pemimpin sebab kalangan anak muda banyak yang berkiprah di dunia politik seperti saya," pungkas Aditya Helindra. (MC Diskominfo Prov Jatim/non-Pca)

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber infopublik.id

- Sebanyak 75 orang anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta periode 2004-2009 dilantik dan diambil sumpahnya di Gedung DPRD DKI, Jl. Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (25/8/2004) dari pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.Anggota dewan yang dilantik itu terbanyak berasal dari PKS sebanyak 18 orang, kemudian Partai Demokrat (18)PDI Perjuangan (11), Partai Golkar (7), PPP (7), PAN (6), PKB (4), PDS (4), dan PBR (2).Pengambilan sumpah dipimpin oleh Ketua Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Harifin A. Tumpa. Dalam sumpahnya anggota DPRD baru tersebut berjanji untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat yang mereka wakili dan menjunjung tinggi UU serta menegakkan Pancasila.Dalam acara tersebut juga ditetapkan pimpinan sementara DPRD DKI beserta wakil sementara. Pimpinan sementara Dani Anwar dari PKS, dan wakil Jhoni Wenas Polii dari PD.Selain anggota DPRD, acara juga dihadiri Gubernur DKI Sutiyoso dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Firman Gani.

Surabaya (ANTARA) - Bima Rafsanjani Rafid dilantik menjadi anggota DPRD Jawa Timur periode 2024-2029 saat masih berusia 22 tahun sehingga menjadi anggota termuda.   Politisi muda partai Gerindra dari daerah pemilihan Jatim IV yaitu Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso ini bahkan masih berstatus berstatus mahasiswa semester VIII jurusan sosiologi Universitas Brawijaya (UB) Malang. "Niatan pribadi awalnya menjadi caleg DPRD Kabupaten saja. Tapi dapat masukan dari teman-teman katanya saya justru cocok jadi caleg DPRD Provinsi sehingga saya mengalir saja untuk mencoba," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu. Pemuda asal Banyuwangi tersebut mengaku terkejut dengan hasil yang diraihnya saat ini mengingat niatan maju menjadi Caleg DPRD Jatim karena dorongan kuat dari teman dan kelompok masyarakat yang akrab dengan dirinya.  Meski dari keluarga politisi, Bima menuturkan dirinya tidak pernah diarahkan maupun dipaksa untuk terjun ke politik. Orang tua Bima adalah seorang anggota DPR RI dari Partai Gerindra Ir. H. Sumail Abdullah yang  terpilih kembali pada Pemilihan Legislatif 2024.  "Saya terinspirasi dari mentor politik saya H. Sumail Abdullah dan idola saya bapak Prabowo Subianto," kata Bima. Dalam daftar calon tetap (DCT), lanjut Bima, ia ditempatkan mendapat nomor urut dua Caleg DPRD Jatim dan jabatan di partai sebagai anggota biasa. "Alhamdulillah perolehan suara saya kemarin dikisaran 80 ribu. Dan Partai Gerindra berhasil mendapatkan dua kursi DPRD Jatim di Dapil III Jatim sehingga saya ikut terpilih,"  ujarnya.  Untuk bisa mendapat dukungan dan suara sebanyak itu, Bima mengaku sengaja menggunakan pendekatan pada para millenial. Misalnya lewat e-sport, pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif maupun sosial media. Bima pun siap untuk ditempatkan di bidang manapun yang penting bisa memperjuangkan aspirasi warga Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. "Ditempatkan dimana pun saya siap terserah pada partai dan fraksi. Yang penting bisa memperjuangkan aspirasi warga Banyuwangi, Situbondo, Bondowoso yang sudah mendukung saya," katanya.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Peribahasa 'buah jatuh tidak jauh dari pohonnya' tampaknya cocok untuk menggambarkan sosok Bima Rafsanjani Rafid, anggota DPRD Jatim termuda untuk periode 2024-2029.

Lahir dari keluarga politisi membuat pemuda 22 tahun itu terjun ke politik, dan kini telah dilantik sebagai wakil rakyat.

Bima menjadi satu di antara 120 anggota DPRD Jatim yang resmi dilantik pada Sabtu (31/8/2024).

Ia terpilih pada Pemilu 2024 dengan maju lewat Gerindra di Daerah Pemilihan (Dapil) Jatim IV, Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso.

Sosoknya menjadi sorotan lantaran usianya yang termuda, namun sudah berhasil duduk sebagai anggota dewan di kursi gedung Indrapura.

"Mentor saya adalah bapak Sumail Abdullah, anggota DPR RI," kata Bima di sela pelantikan.

Sumail Abdullah yang dimaksud adalah sang ayahanda.

Sumail merupakan anggota DPR RI dari Partai Gerindra di dapil yang sama.

Baca juga: Terpilih di Dapil Neraka, Khairul Anam Tinggalkan Usaha demi bisa Bermanfaat bagi Warga Probolinggo

Bima mengaku banyak belajar dari sang ayah mengenai politik.

Latar belakang keluarga politik memang tak bisa dipisahkan dari kareir Bima. Ketertarikannya di dunia politik sudah muncul sejak muda.

Ketertarikan di politik itu juga yang membuat Bima mengambil program studi Sosiologi Politik di Universitas Brawijaya Malang, dan saat ini masih tercatat semester 8.

"Saya terjun ke politik, karena juga banyak dorongan dari temen-temen, baik di organisasi maupun di kampus," ujar Bima.

Bima mengaku sadar, setelah dilantik, tugasnya kini berat, yakni menyandang status sebagai wakil rakyat.